PALING BARU

Rapat Dinas Penyuluh Kab Bekasi


Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

13.46 | Posted in , | Read More »

Berita Kegiatan Babelan


jhsjdhsj jgjsdg jhjs jhj

13.41 | Posted in , | Read More »

Geugeu Banowati - Penyuluh Cikarang Selatan

10.52 | Posted in | Read More »

Jamhari - Penyuluh Tambelang

10.50 | Posted in | Read More »

Didin Syihabudin - Penyuluh Cibarusah

10.48 | Posted in | Read More »

Memang Seperti Itulah Dakwah

Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak... Justru kelelahan.

Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih "tragis". Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani...justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi... akhirnya menjadi adaptasi.Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga "hasrat untuk mengeluh" tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya "ditinggalkan" , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, "ya Allah, berilah dia petunjuk... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang... "

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta... Mengajak kita untuk terus berlari...

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

Oleh: Alm. Ust. Rahmat Abdullah

23.04 | Posted in | Read More »

Soal Ahmadiyah, DPR Minta AS Jangan Ikut Campur Urusan Indonesia


Senayan – Anggota Komisi VIII DPR RI Herlini Amran meminta agar pihak Amerika Serikat tidak turut campur urusan dalam negeri Indonesia. Herlini justru mencurigai ada pihak yang memback up kegiatan Ahmadiyah di Indonesia. Hal itu dikatakannya menanggapi adanya surat Kongres AS yang mendesak Presiden SBY mencabut SK Tiga Menteri tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

“Tentu ini hal yang aneh, buat apa mereka turut campur urusan dalam negeri kita. Terlebih lagi ini adalah urusan agama. Amerika tidak berhak mendikte Presiden SBY, apalagi bangsa Indonesia,” katanya sebelum mengikuti rapat internal Panja RUU Penanggulangan Fakir Miskin di DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis(17/3).

Sejumlah anggota Kongres AS mengirimkan surat kepada Presiden SBY melalui Kedutaan Besar Indonesia di AS, Selasa, 15 Maret 2011 yang lalu. Surat tersebut meminta kepada SBY agar mencabut SKB tiga menteri tentang Ahmadiyah Indonesia. Dalam surat itu para anggota kongres AS menyatakan prihatin atas keputusan pemerintah, khususnya pemerintah daerah, dalam menyelesaikan kasus Ahmadiyah.

“Kami meminta Anda untuk segera mencabut keputusan yang dikeluarkan pada 2008 yang melarang segala aktivitas religius kelompok Ahmadiyah di Indonesia dan menghapus segala hujatan yang sejak lama ditujukan kepada kelompok Ahmadiyah sehingga kebebasan mereka untuk melakukan kegiatan keagamaan menjadi terbatas,” isi surat tersebut.

Herlini Amran yang juga anggota Dewan Syariah Pusat PKS itu menyesalkan adanya desakan yang dilakukan sejumlah anggota Kongres AS. Menurutnya, penerbitan SKB tiga menteri adalah murni soal menjaga ketertiban dan kerukunan beragama di Indonesia.

“Jadi buat apa mereka meminta SKB dicabut, kalau tidak ada kepentingan. Dewan Keamanan PBB Saja tidak mempersoalkan keluarnya SKB itu,” katanya.

Selain urusan dalam negeri, lanjut Herlini, Ahmadiyah juga menyangkut persoalan penodaan agama Islam. Herlini meminta mereka memahami terlebih dahulu agama Islam secara jelas. Karena tindakan mereka selama ini justru mengobrak-abrik agama islam.

“Jadi lebih baik mereka menangani persoalan mereka sendiri. Masih banyak hal yang perlu mereka selesaikan seperti masalah sekte poligami, pemaksaan nikah terhadap anak di bawah umur, kekerasan keluarga dan yang lainnya.Ini pernah terjadi di negara bagian Texas, Amerika Serikat,” katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 26 anggota kongres AS mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden H Susilo Bambang Yudhoyono melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Massachusetss, Washington DC Amerika Serikat. Isi surat tersebut mendesak kepada SBY agar mencabut SKB tiga menteri dan mengomentari seputar terjadinya kekerasan yang terjadi pada Jemaat Ahmadiyah di Indonesia. [fpks.or.id]

11.48 | Posted in | Read More »

Manasik Haji di Tengah Kawasan Industri MM 2100

Lokasi manasik haji di Kawasan MM 2100 ini ditujukan untuk khalayak umum. Sasarannya selain kelompok bimbingan haji (KBIH) juga anak-anak sekolah yang hendak praktek melaksanakan haji.

Selain dilengkapi miniatur tempat-tempat tujuan ibadah haji, di lokasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang didukung teknologi multimedia lengkap yang menyajikan informasi soal ibadah haji.

Tujuan dari fasilitas tersebut tak lain untuk membuat suasana Mekah terwakili di sini, sehingga orang yang manasik haji sudah bisa menggambarkan bagaimana suasana di Mekah nantinya, meski lewat miniatur. “

Kami melengkapinya dengan berbagai perlengkapan yang modern. Bahkan, kadang kementerian agama belum tahu soal informasi tata cara terbaru di sana (Mekah), kami sudah mengetahuinya,” ujar pengurus Yayasan Baitul Mustafa, Khairuddin.

Ketika menjalani manasik haji, rombongan yang mengikutinya, tak perlu bergantung sepenuhya pada pemandu, karena di tempat ini, pemandu sudah diwakilkan dengan fasilitas yang mampu memberikan instruksi pada peserta manasik haji.

”Soal instruktur pemandu sudah kami sediakan, ini supaya rombongan manasik tidak perlu lagi mencari instruktur,” tambahnya.

Pihak yayasan Baitul Mustafa sengaja menyediakan peralatan dan instruksi yang sangat lengkap tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi yang menggunakan fasilitas tersebut.

Khairudin mengakui, kalau lokasi manasik haji ini belum banyak diketahui warga Bekasi.

Namun seriring waktu, pihaknya akan terus menyosialisasikan lokasi tersebut pada masyarakat luas.

Bahkan pihaknya akan menambah sarana bermain untuk anak, untuk memasilitasi kebutuhan peserta manasik dari kalangan anak-anak. (*)

11.39 | Posted in | Read More »

Para Pemimpin Lembaga Negara Sepakat untuk Merevitalisasi Pancasila


Hal itu mengemuka saat diskusi yang berlangsung di gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu malam (25/5). Diskusi menghadirkan pembicara, Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menkopolhukam Djoko Suyanto, dan Ketua MK RI Mahfud MD selaku tuan rumah.

Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, pada pertemuan para pemimpin lembaga negara Selasa 24 Mei 2011 yang lalu di gedung MK, para pemimpin lembaga negara mengemukakan keresahannya, karena menangkap gejala semakin memudarnya roh pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Banyak sekali kekerasan horizontal di masyarakat, munculnya radikalisme, bahkan demokrasi sekarang hanya diartikan sebagai prosedural dan tidak mengandung hikmah kebijaksaan, serta munculnya sikap in-toleran di kalangan masyarakat,” ungkap Mahfud menjelaskan.

Mahfud mengungkapkan, para pemimpin lembaga negara telah bersepakat untuk segera melakukan upaya revitalisasi pancasila dan mengembalikan roh pancasila ke dalam kehidupan bangsa Indonesia, dengan melakukan langkah-langkah TSM (Terstruktur, Sistematis, dan Masif).

Ketua MPR RI Taufik Kiemas mengatakan, menurut UU No. 27 Tahun 2009, MPR ditugaskan untuk melakukan sosialisasi terhadap 4 pilar bangsa, yakni pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi dalam perjalanannya, 692 orang anggota MPR kewalahan jika harus menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang luas ini. “Saat bertemu presiden saya ungkapkan, MPR tidak mampu jalan sendirian, dan saya minta pemerintah agar dapat membantu,” ujar Taufik. Ketua MPR menambahkan pancasila sebagai jatidiri bangsa harus dikembalikan kepada khittohnya.

Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, nilai-nilai luhur pancasila yang merupakan nilai dasar bangsa Indonesia dirasa mulai luntur akhir-akhir ini. Sependapat dengan Ketua MK, Marzuki mengatakan bahwa langkah-langkah revitalisasi pancasila harus terstruktur, sistematis, dan masif. Untuk melaksanakan revitalisasi pancasila, para pemimpin lembaga negara mengusulkan pembentukan institusi baru berupa badan atau lembaga yang independen. ”Tetapi kita tidak ingin lembaga itu seperti jaman orde baru dulu (BP7) yang sangat tertutup,” tegas Ketua DPR. Marzuki berpendapat, pada masa orde baru pancasila menjadi sesuatu yang sangat sakral, tidak dinamis, dan menutup ruang dialog.

Terkait fungsi DPR, Marzuki memaparkan, dalam setiap proses legislasi, budgeting (anggaran), dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota DPR harus mengandung nilai-nilai pancasila, dan mengedepankan asas keadilan bagi kepentingan rakyat Indonesia. Jika semua anggota DPR mempraktekkan nilai-nilai pancasila, terutama sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa pasti akan menghasilkan output yang baik. “Siapapun yang menjalankan agamanya dengan baik, pasti akan amanah dan bekerja dengan baik,” tegas Marzuki.

Diskusi yang ditayangkan secara langsung oleh stasiun TV swasta ini dihadiri menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, para Hakim Konstitusi, Sekjen MK RI, dan beberapa pejabat eselon pada lembaga-lembaga negara. Di sela-sela diskusi, Penyair senior Taufik Ismail sempat membacakan puisinya yang berjudul “Sekarang kita teringat pancasila”. (Rn.Tvp) foto:parle

11.27 | Posted in , | Read More »

Penyuluhan Remaja di SMA Negeri 1 Serang Baru


MimbarPenyuluh.Com, Serang Baru -- Problematika remaja hari ini demikian kompleks di antaranya kenakalan remaja, narkoba dan seks bebas. Hal itu disampaikan oleh Judi Muhyiddin Penyuluh Agama Islam Kecamatan Serang Baru pada kegiatan Pembinaan Remaja di SMA Negeri 1 Serang Baru. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin (14/3) tersebut dibuka secara langsung oleh camat Serang Baru Mahrup, S.IP. Tiga pembicara menyampaikan materi pembinaan yakni dari pihak Puskesmas, KUA dan Polsek.

Kegiatan pembinaan di SMA Negeri 1 Serang Baru ini merupakan putaran ke-2 setelah sebelumnya dilaksanakan di SMP Negeri 2 Cilangkara. Direncanakan kegiatan ini akan diselenggarakan empat putaran untuk kemudian dilakukan evaluasi ke depannya.

11.15 | Posted in | Read More »

Kemenag Siap Mengimplementasikan UU No. 14 Th 2008


BOGOR -- Data dan informasi menjadi kebutuhan yang dasar dalam pengambilan kebijakan. Demikian ungkapan Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pinmas) Kementerian Agama RI, Drs. Zubaidi, M.Ed, dalam pembukaan Workshop Penyempurnaan Katalog Data Kementerian Agama, di Hotel Ria Diani Puncak Cibogo Mega Mendung Kab. Bogor, Rabu (18/05).

Zubaidi menutur bahwa data dan informasi menjadi hal terpenting, terutama dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi rencana strategis yang ingin dicapai Kementerian Agama yaitu terbangunnya E-Government dalam efektivitas pelayanan yang baik, terbangunnya sistem informasi dan komunikasi yang baik dan terbangunnya citra positif yang baik. Menurut Zubaidi, hal tersebut menuntut pengolahan data dan informasi yang baik untuk melayani kebutuhan informasi kepada publik. Sebagai bagian dari badan publik, Kementerian Agama dituntut memberikan data dengan akuntabel, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 14 Th 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, tambahnya.

Workshop Penyempurnaan Katalog Data Kementerian Agama merupakan bagian dari persiapan pengimplementasian UU No. 14 Th 2008. Ketua Panitia yang juga Kabid Pengembangan dan Analisis Data Keagamaan Pinmas Kemenag RI, Drs. Afrizal Zein, M.Si, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyempurnakan katalog data Kementerian Agama dan menyusun daftar informasi yang dikecualikan di lingkungan Kementerian Agama dalam rangka implementasi UU No. 14 Th 2008.

Sementara itu, berkaitan dengan pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 14 Th 2008, Afrizal mengatakan saat ini Kemenag tengah merancang pembentukan PPID. Diharapkan dalam waktu dekat PPID dapat terbentuk baik tingkatan pusat, Kanwil, Kab./Kota maupun hingga KUA, tambahnya.

Berlangsung selama tiga hari (18-20/05), acara tersebut diikuti oleh 59 peserta yang berasal dari tingkatan Direktorat Jenderal di lingkungan Kemenag RI, Inspektorat jenderal, Pusdiklat, Kanwil DKI, Banten dan Jawa Barat, serta perwakilan Madrasah dan KUA di tiga provinsi tersebut. Dalam acara tersebut, para peserta mendiskusikan katalog data Kementerian Agama dan menyusun daftar informasi yang dikecualikan di lingkungan Kementerian Agama. Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Drs. Erlangga Masdiana, M.Si, Direktur Layanan Informasi Internasional, Direktorat Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan H.Ramly Amin Simbolon, Anggota Komisi Informasi Pusat, Bidang Penyelesaian Sengketa.

REPORTASE : TRI BUDIONO

11.09 | Posted in , | Read More »

Di Tengah Bencana Dahsyat, Warga Jepang Tetap Tertib


Jakarta - Dunia berdecak kagum dengan mentalitas masyarakat Jepang. Di saat terjadi bencana gempa dan tsunami yang mematikan, mereka tetap mengantre dengan tertib di supermarket untuk mendapatkan bahan makanan. Tidak ada rebutan, tidak ada kerusuhan!

Rupanya tidak hanya di supermarket saja suasana ketertiban di tengah bencana itu terlihat pada masyarakat negeri sakura. Ketika gempa baru saja terjadi, lalu lintas macet total. Namun, penduduk Jepang tetap bersikap tenang menghadapinya.

"Lalu lintas bagai di neraka dan sering kali hanya satu mobil dapat berjalan ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Tapi semua begitu tenang dan mengemudi dengan aman dan memberikan jalan kepada satu sama lain," ucap salah salah satu pengendara, Arakawa.

Arakawa mengucapkan hal itu melalui akun twitter, yang lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang translator bernama Aya Watanabe (@vida_es_bella). Watanabe menghimpun beberapa tweet para korban gempa yang menunjukkan ketertiban dan rasa kesetiakawanan warga Jepang.

Masih di jalan raya, seorang pengguna jalan lain mengatakan, ia mengemudi selama 10 jam untuk pulang ke rumah saat gempa menghentak pada Jumat sore, 11 Maret lalu. Lalu lintas sangat padat. Namun, ia tidak mendengar bunyi klakson sekali pun.

"Yang terdengar hanyalah ucapan terima kasih antara satu sama lain, karena telah diberi jalan," katanya.

Sikap tetap tertib dan tidak emosional juga terlihat di stasiun-staiun kereta api. Seperti diberitakan, ketiga gempa terjadi, jaringan KA Tokyo Metro sempat menghentikan operasinya dengan alasan keselamatan penumpang.

Banyak penumpang yang terlantar di stasiun. Namun, mereka tetap menunggu dengan sabar sampai KA dapat beroperasi kembali. Para penumpang juga senang dengan cara petugas KA yang tetap melayani mereka dengan senyuman.

Seorang warga Jepang yang ingin menempuh perjalanan dari Oedo menuju Hikari Gaoka mengatakan, stasiun sangat penuh dengan penumpang. Sampai-sampai ada penumpang yang menunggu di luar gerbang tiket. Akan tetapi, semua tertib dan mengikuti arahan petugas stasiun.

"Kami membentuk garis sempurna. Tidak ada tali partisi. Tapi kami memberikan ruang untuk orang lain berjalan. Semua orang mengikuti petunjuk yang diberikan oleh staf stasiun. Ketenangan ini sangat mutlak dan nyata. Saya kagum dengan kekuatan mental orang-orang ini," kata dia.

Bagaimana dengan di Indonesia?

(irw/nrl)

* Sumber: www.detik.com

10.51 | Posted in , , , | Read More »

Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di Kecamatan Serang Baru


Pemerintah kecamatan Serang Baru senantiasa berusaha menjaga dan meningkatakan kualitas kerukunan hidup umat beragama di wilayahnya. Bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi, pada hari Rabu (14/3) bertempat di aula kantor kecamatan digelar acara sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menetri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat.

Hadir dari pihak FKUB, Mumu Imamuddin (Wakil Sekertaris) dan Anton Tjahyo Lukito (Anggota Unsur Katholik). Acara juga dihadiri oleh Kapolsek Serang Baru Sudiyono, Komandan Bakor Serang Baru Agus dan kepala KUA Serang Baru Dede Suhono.

10.44 | Posted in , | Read More »

Menag Gelar Rapat Bahas Radikalisme dan NII

Jakarta(Pinams)--Menag Suryadharma Ali menggelar rapat bersama Mendagri Gamawan Fauzi, Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Menkumham yang diwakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan Untung Sugiyono dan Ketua BNPT Ansyaad Mbai membahas masalah radikalisme dan Negara Islam Indonesia (NII), di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (24/5).

Usai rapat, Menag Suryadharma Ali mengungkapkan pada prinsipnya rapat ini hanya tukar informasi antar instansi.

"Misalnya, pelaku (teroris) yang sudah ditangkap ada kaitannya dengan NII atau tidak, atau pertukaran lainnya. Nah, penting bagi Menteri Agama dalam pertukaran informasi ini," tambah Suryadharma Ali.

Sebab, lanjut dia, ada informasi yang belum diketahui Kemenag karena tidak memiliki kewenangan yang lebih jauh dibandingkan dengan intelijen, kepolisian atau kejaksaan. Ia mencontohkan soal pernyataan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang tidak ada kaitannya dengan NII maka Kemenag hanya mendapatkan informasi sebatas itu.

Artinya, tambah Suryadharma, Kemenag tidak bisa melakukan konfrontir atau interograsi karena bukan kewenangannya. "Jadi intinya supaya masalah tersebut dijelaskan sehingga ada jawaban yang tegas," kata Suryadharma. (A.Johara)

10.38 | Posted in | Read More »

Menag: Pendidikan Islam Tidak Krisis Multikulturalisme

Jakarta (Pinmas)--Lembaga pendidikan Islam perlu menekankan pendidikan multikultural. Sebab, pendidikan multikultural memberikan kesadaran dan kedewasaan menyikapi perbedaan. "Perlu untuk menyadarkan kita hidup di tengah perbedaan," kata Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, Kamis (26/5).

Islam, lanjut Menag, mengajarkan pengakuan atas nilai-nilai dan penghargaan multikulural. Dalam agama ditekankan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan dan bagian dari ketentuan Tuhan. Keberagaman juga bukan faktor pemicu konflik. Sebaliknya, ragam perbedaan itu adalah modal utama untuk saling berkonsolidasi dan mempererat silaturahim. "Siapa yang mengabaikan perbedaan sama saja tidak mengakui Tuhan," kata Menag.

Meski pendidikan multikultural penting, Menag menegaskan, tidak berarti lembaga pendidikan Islam menghadapi krisis multikulturalisme. Fakta yang ada di lembaga-lembaga pendidikan Islam justru menunjukkan adanya pengakuan dan penghormatan atas perbedaan. Di pesantren, misalnya, santri berasal dari berbagai suku, bahkan kewarganegaraan.

Fakta yang sama juga terlihat di masyarakat. Menurut Menag, pemahaman masyarakat terhadap multikulturalisme masih sangat baik. Indikasinya cukup kuat. Jika terjadi krisis pemahaman multikultural, tiap hari akan terjadi konflik horizontal di masyarakat. Tetapi faktanya, hal itu tidak terjadi. "Saya kira kita tidak minim (multikulturalisme)."

Belum perlu

Meski pemahaman mengenai multikulturalisme perlu ditingkatkan di lembaga-lembaga pendidikan Islam, belum perlu merumuskan kurikulum khusus tentang pendidikan multikultural. Kurikulum pendidikan Islam yang ada saat ini dianggap sudah mengajarkan multikultural.

"No, tidak perlu," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag). Muhammad Ali.

Menurut dia, pendidikan multikultural mesti menekankan pada aspek perbaikan dan pemantapan sikap affective multikulturalis yang memengaruhi perilaku anak didik, terutama dalam menyikapi perbedaan. Ia juga menegaskan, nilai-nilai multikultural itu secara lugas sudah termaktub dalam agama Islam. "Kalau memahami ajaran Islam pasti multikulturalis."

Namun, ia mengakui, langkah menerapkan dan menyukseskan pendidikan multikultural bukan hal yang mudah. Hal itu harus didukung dengan kesiapan kualitas sumber daya manusia para pengajar. Tantangan utama mereka adalah menyesuaikan pengajaran dan penyampaian materi mereka terhadap ajaran Islam yang benar.

Untuk itu, langkah pembinaan melalui pelatihan mutlak dibutuhkan. Mengingat, selama ini pelatihan tenaga pengajar belum secara spesifik menggarap pendidikan multikultural. Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pelatihan yang khusus menggarap multikulturalisme. "Kita akan rencanakan." (rep/nashih)

10.29 | Posted in | Read More »

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added